Tentang Seni
Daftar Isi
1.
Garis
2.
Bidang
3.
Ruang
4.
Warna
5.
Tekstur
6.
Bentuk
7.
Gelap
Terang (cahaya)
Berikut Penjelasannya:
1. Garis
Garis adalah unsur senirupa yang
paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik.
Garis selalu dapat diamati secara
visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa. Dalam hal ini
dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun
tidak sengaja).
Contoh:
- Garis alamiah:
Garis cakrawala di alam yang dapat
dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.
- Garis yang diciptakan:
Pada gambar ilustrasi, garis hitam
sengaja dibuat untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur). -disengaja.
Garis yang timbul karena
diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur) yang berbeda. -tidak
disengaja.
Fungsi garis:
- Untuk memberikan representasi atau
citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis
kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
- Untuk menekankan nilai ekspresi
seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai
arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis.
- Untuk memberikan
kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering
disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati
dengan jalan meraba.
Sifat garis:
Sifat garis menunjuk adanya beberapa
jenis garis, seperti:
- Garis lurus vertikal dan
horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti tenang, statis atau
stabil.
- Garis putus yang dapat
mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
- Garis silang atau diagonal yang
dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
- Garis lengkung yang dapat
mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
2. Bidang
Unsur bidang dalam senirupa adalah
perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis dalam kondisi
tertentu.
Bidang dapat diamati secara visual
pada tiap benda alam dan pada hasil karya senirupa. Dalam hal ini dibedakan
antara bidang alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
- Bidang alamiah:
bidang lapangan atau taman, bidang
sawah, bidang langit, bidang laut dsb.
- Bidang yang dicipta:
Bidang lukisan, bidang segitiga,
bidang lingkaran dsb. -sengaja dibuat
Bidang yang timbul karena pembubuhan
warna, cahaya atau barik. -tidak disengaja
Fungsi bidang:
- Untuk menekankan nilai ekspresi
dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction).
- Untuk memberikan batas dan bentuk
serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan patung.
- Untuk memberikan
kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang,
lebar dan tinggi.
Sifat bidang:
- Bidang harizontal dan vertikal
yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak.
- Bidang bundar yang memberikan
kesan kadang-kadang stabil, kadang-kadang gerak.
- Bidang segitiga yang memberikan
kesan statis maupun dinamais.
- Bidang bergelombang (cekung dan
cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak.
3. Ruang
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat
(khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran
benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya
ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding
rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas.
Ruang adalah suatu kehampaan tiga
dimensional, dimana benda yang ada mempunyai kedudukan dan arah yang relatif.
(Webster).
Didalam senirupa dikenal ruang 2D
dan ruang 3D. Ruang dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa,
karenanya dibedakan antara ruang alamiah dan ruang yang diciptakan (disengaja
atau tidak disengaja).
Contoh:
- Ruang alamiah:
Ruang yang terdapat di alam yang
dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh cahaya seperti pada
pemandangan alam.
- Ruang yang diciptakan:
Ruang interior dan eksteriorsebuah
bangunan yang dapat memberikan suasana yang dikehendaki, seperti sebuah
interior mesdjid atau gereja. -disengaja.
Ruang yang timbul karena penempatan
berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah lukisan. -tidak
disengaja.
Fungsi ruang:
- Untuk memberikan kesan trimatra (3
dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan plastisitas pada sebuah lukisan
alam.
- Untuk menekankan nilai ekspresi
seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada karya arsitektur
dan seni patung.
- Untuk memberikan kesan nilai guna
(nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang pada lemari
dsb.
Sifat ruang:
- Ruang terbuka atau ruang tak
terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling benda, seperti ruang
eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/ kelanggengan.
- Ruang tertutup atau ruang
terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti ruang interior
bangunan atau ruang patung.
- Ruang perlambangan, yaitu ruang
yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan
ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos).
- Ruang gelap terang, yaitu ruang
yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna, seperti pada
lukisan.
4. Warna
- Warna memberi pengaruh kejiwaan
(fungsi psikologis), seperti warna hijau dan putih dalam kedokteran memberikan perasaan tenang.
- Warna memberi pengaruh keindahan
(fungsi estetis).
- Warna memberi pengaruh
perlambangan (fungsi simbolik), baik untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun
yang bersifat formal, informal dan asosiatif.
- Warna heraldik; warna yang dipakai
menurut kebiasaan (konvensi).
Istilah-istilah teknis dalam warna:
- Hue: Dicetuskan oleh Munsell
sebagai sebutan untuk warna primer; merah, kuning dan biru.
- Value: adalah warna-warna
yang memberi kesan gelap terang atau gejala warna dalam perbandingan hitam dan
putih. Apabila suatu warna ditambah dengan warna putih akan tinggi valuenya dan
apabila ditambah hitam akan lemah valuenya. Warna kuning mempunyai value yang tinggi,
warna biru mempunyai value rendah.
- Intensitas: adalah hubungan
kemurnian warna untuk menunjuk kekuatan warna. Hal ini akan menghasilkan cerah
tidaknya suatu warna. Misalnya menambah warna kuning pada merah suram bisa
mengubah menjadi jingga yang keras. Namun pemberian pigmen putih seringkali
mematikan intensitas, karena membuatnya pucat menjadi warna-warna pastel.
- Komplementer: adalah warna
yang kontras atau warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna.
Contohnya, warna kuning dengan ungu, merah dengan hijau, biru dengan jingga.
- Analogus: adalah warna yang
letaknya berdekatan (dalam lingkaran warna)
- Warna hangat dan sejuk:
Warna hangat adalah warna yang
menyolok dan bersifat mendekat bagi yang melihat, seperti warna merah, kuning
dan jingga. Sedangkan warna sejuk adalah warna kebalikan dari warna hangat dan
bersifat menjauh bagi yang melihat, seperti biru dan hijau.
- Tone (warna kromatik)
Warna ini juga disebut nada warna,
yaitu warna dilihat dari tingkat kecerahan atau keredupannya yang terdiri dari:
Warna mono-kromatik, yaitu tingkat
kecerahan dan keredupannya bertolak dari satu warna.
Warna poli-kromatik, yaitu yang
tingkat kecerahan dan keredupannya bertolak dari lebih dari satu warna.
5. Tekstur
Tekstur adalah unsur senirupa yang
memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba.
Tekstur yang dapat dilihat atau diraba
pada permukaan bidang dibedakan antara tekstur alamiah dan tekstur buatan.
Tekstur alamiah ialah watak bidang
yang tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu.
Tekstur buatan atau tiruan ialah
watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu
pada bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu.
Fungsi tekstur:
Ialah untuk memberikan watak
tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya
tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai
dengan bentuk patung.
6. Bentuk
Kata bentuk dalam senirupa diartikan
sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata.
Sebagai unsur seni, bentuk hadir
sebagai manifestasi fisik dari obyek yang dijiwai yang disebut juga sebagai
sosok (dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk
manusia, binatang dsb.
Ada juga bentuk yang hadir karena
tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut shape)
yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Fungsi bentuk:
Pada karya senirupa, bentuk
diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi untuk
diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai kegunaannya
(functional form).
Bentuk dicipta sebagai ungkapan
(bentuk ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
Jenis/ sifat bentuk:
- Bentuk organik, yaitu bentuk pada
karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk mahluk hidup, seperti manusia,
binatang dan tumbuh-tumbuhan.
- Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk
pada karya senirupa yang terbatas pada bidang, bentuk yang mempunyai ukuran
panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan.
- Bentuk tri-matra, yaitu bentuk
pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, seperti
bentuk patung dan bangunan
- Bentuk diam dan bergerak (statis
dan kinetis) seperti pada patung, mobil dsb.
- Bentuk berirama (ritmis) seperti
pada bangunan, patung dsb.
- Bentuk agung dan abadi
(monumental) seperti pada bangunan dan patung.
7. Gelap dan Terang (cahaya)
Meskipun cahaya kehadirannya tidak
dapat dilihat seperti unsur senirupa lainnya, tetapi cahaya tidak sedikit
peranannya sebagai unsur senirupa.
Cahaya yang dapat memberikan
pengaruh pada nilai keindahan karya seni meliputi:
- Cahaya alamiah, yaitu cahaya
sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau cahaya
apai.
- Cahaya buatan manusia, seperti
cahaya lampu, baterai dan sebagainya.
Pada karya senirupa, cahaya sengaja
dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya untuk memperjelas kehadiran
unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya
untuk mempertegas volume suatu bentuk.
Ada dua macam tehnik gelap terang:
- Chiaroscuro: peralihan bertahap
(gradasi)
- Silhouette: bayangan tanpa gradasi
Chiaroscuro, pada lukisan untuk
mendapatkan bentuk seringkali dipakai tehnik peralihan gelap terang (gradasi).
Dan tehnik ini dikembangkan oleh para seniman Rennaissance seperti Leonardo da
Vinci. Seniman-seniman Baroque kemudian melanjutkannya dengan tehnik iluminasi,
pencahayaan untuk mendramatisir gambar yang sanggup membentuk volume, meski
dengan sedikit saja terang dari satu sumber cahaya. Sementara Rembrandt,
pelukis asal Belanda lebih menggunakan pencahayaan untuk efek psikologis dari
subyeknya.
Dalam senirupa modern, kegiatan
gelap terang banyak diambil alih oleh tehnik fotografi. Seni grafis masa kini
juga banyak memanfaatkan tehnik fotografi tersebut untuk mencapai gradasi dan
nuansa gelap terang.
Seniman menggunakan tehnik gelap
terang untuk mencapai kontras suatu bentuk. Seperti pada karya grafis (woodcut)
bisa dikatakan memanfaatkan tehnik kontras untuk mencapai bentuk yang
diinginkan (chiaroscuro woodcut).
Kontras yang paling sederhana
adalah silhouette, mirip bayangan tubuh yang diterpa sinar pada jendera.
Fungsi gelap terang (value)
- Unsur gelap terang (cahaya) pada
karya senirupa memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan
dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan gelap
terang.
- Unsur gelap terang (cahaya) pada
karya senirupa memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang membus jendela kaca
patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior mesjid atau gereja.
- Unsur gelap terang (cahaya) pada
karya senirupa memberikan kesan trimatra atau plastis pada benda yang diterpa
oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap terang
(cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
Sejarah
Seni
Sejarah Seni atau yang
lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Art History merupakan sebuah studi
untuk mempelajari perkembangan seni dan konteks gayanya. Termasuk diantaranya
genre, desain, format dan gaya seni.
[1] Hal ini termasuk diantaranya mempelajari seni
dalam aliran yang utama seperti lukisan, patung, dan arsitektur. Beberapa seni
dalam aliran yang lebih kecil seperti seni keramik, furnitur, dan seni dekorasi
lainnya juga dipelajari dalam sejarah seni.
Sejarah
seni mencakup beberapa metode untuk mempelajari seni rupa; yang secara umum
berarti mempelajari penggunaan seni dan arsitektur. Aspek dari disiplin ilmu
ini seringkali daling tumpang tindih antara satu dan lainnya. Seorang Sejarawan
seni Ernst Gombrich pernah berkata, "cabang ilmu sejarah seni sangat mirip
dengan Galia yang dibagi menjadi tiga pada masa Julius Caesar, yang setiap daerahnya
dihuni oleh tiga suku yang berbeda:
(i)
connoisseurs (orang yang memiliki
pemahaman mendalam tentang sejarah seni),
(ii)
kritikus seni,
(iii)
sejarawan seni dari kalangan
akademiss".
[2]
Sebagai sebuah disiplin ilmu, sejarah seni berbeda dengan kritik seni, yang
lebih mementingkan hubungan antara nilai artistik dari suatu karya individu
dengan gaya lainnya, atau mendukung gaya atau gerakan tersebut; dan teori seni
yang lebih memfokuskan terhadap sifat dasar seni. Salah satu cabang dari ilmu
ini adalah estetika, yang termasuk diantaranya menyelidiki teka-teki
kesempurnaan seni dan mencoba menentukan inti dari kecantikan. Secara teknis,
sejarah seni tidak membahas hal tersebut, karena sejarawan seni lebih
menggunakan metode sejarah untuk menjawab pertanyaan seperti: Bagaimana cara
seniman menciptakan karya mereka?, Siapa penyandang dana mereka?, Siapa guru
mereka?, Siapa penontonnya?, Siapa murid mereka?, Kejadian sejarah apa yang
mempengaruhi karya seni mereka?, dan bagaimana hubungan para seniman dengan
karya mereka?. Banyak pertanyaan seperti ini dipertanyakan apakah dapat dijawab
dengan memuaskan tanpa memikirkan pertanyaan mendasar mengenai sifat asli seni
itu sendiri. Sayangnya jurang perbedaan antara sejarah seni dan filosofi seni
(estetika) menghalangi tercapainya kepuasan tersebut.
Tokoh Seni Rupa
1.
Affandi
lahir di Cirebon tahun 1907
lahir di Cirebon tahun 1907
2.
Barli
Sasmitawinata
lahir di Bandung 18 Maret 1921
lahir di Bandung 18 Maret 1921
3.
Basoeki
Abdulah
lahir di Surakarta, 25 Januari 1915
lahir di Surakarta, 25 Januari 1915
4.
Lucia Hartini
lahir pada 10 Januari 1959 di kota Temanggung.
lahir pada 10 Januari 1959 di kota Temanggung.
5.
Widayat
Lahir di Kutoarjo, 2 Maret 1919
Lahir di Kutoarjo, 2 Maret 1919
6.
S.
Sudjojono
Lahir di Kisaran, Sumatra, 14 Desember 1917
Lahir di Kisaran, Sumatra, 14 Desember 1917
7.
Raden
Saleh
Lahir di Terboyo tahun 1814 A.A.J. Paijen,
Lahir di Terboyo tahun 1814 A.A.J. Paijen,
8. Michaelangelo Buonarroti
Atau nama
lengkapnya dalam bahasa Italia Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel; dalam bahasa
Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) (6
Maret, 1475 - 18 Februari, 1564) adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan
arsitek zaman Renaissance.
Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Sistine's Chapel.
Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Sistine's Chapel.
9. Rembrandt Harmenszoon van Rijn
(15 Juli
1606 – 4 Oktober 1669) adalah pelukis Belanda yang merupakan salah satu pelukis
terbesar dalam sejarah seni Eropa. Rembrandt dikenal dengan keahliannya
memanipulasi ekspos cahaya terhadap objek sehingga memberikan efek tertentu di
dalam lukisan.
Rembrandt juga sering membuat karya-karya grafis dan gambar. Kontribusinya yang besar terhadap seni rupa terjadi pada era keemasan Belanda (sekitar abad 17)
Rembrandt juga sering membuat karya-karya grafis dan gambar. Kontribusinya yang besar terhadap seni rupa terjadi pada era keemasan Belanda (sekitar abad 17)
10. Leonardo da Vinci
(lahir di
Vinci, propinsi Firenze, Italia, 15 April 1452 – meninggal di Clos Lucé,
Perancis, 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun) adalah arsitek, musisi, penulis,
pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe
"manusia renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal
karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga
dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern
tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank
dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna.Selain itu, ia juga
turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner.
Prinsip-prinsip
Seni Rupa
Terdapat
beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:
a. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam
sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana
unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi
yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus
sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga
menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
b.
Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah
hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk
menciptakan keselarasan.
c.
Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena
adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna,
bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.
d.
Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa
unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari
unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan
variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis,
sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan
jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
e.
Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar
kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.
f.
Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu
membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan.
Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran
latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun
yang jauh letaknya.
g.
Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan
mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
h.
Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari
suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang
sama pada tiap-tiap sisi susunan.
Pengertian
Seni
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang
berarti pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat
dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata
seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”,
artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di
eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang
melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak
definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa
definisi seni menurut para ahli nya .
Menurut Aristoteles
“seni adalah peniruan terhadap alam tetapi
sifatnya harus ideal.”
Menurut
Plato dan Rousseau
“seni adalah hasil peniruan alam dengan
segala seginya.”
Everyman
Encyklopedia
Menurut Everyman Encyklopedia, seni adalah
segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya,
melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual.
Ensiklopedi
Indonesia
Di dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan
bahwa seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang senang
melihat atau mendengarkannya.
Ki Hajar
Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat, seni adalah
perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah
sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat
Karta Miharja
Akhdiat Karta Miharja berpendapat, seni
adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu karya,
bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
alam rohani.
Prof. Drs.
Suwaji Bastomi
Hal senada diungkapkan oleh Prof. Drs. Suwaji
Bastomi bahwa seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang
dinyatakan dalam bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub
dan haru.
Drs.
Sudarmaji
Drs. Sudarmaji berpendapat, seni adalah
segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media garis,
bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.
Nandawan L.
Hasanah
Seni itu berupa ekspresi manusia yang
berunsur kan keindahan yang diungkapkan melalui suatu media yang bersifat nyata
dan dapat dinikmati oleh kelima panca indera manusia
Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam
bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain. Dalam pengertian ini
yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Namun
Definisi umum nya seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh
manusia.
Seni menurut
media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
Seni yang dapat dinikmati melalui media
pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara,dan seni
sastra,puisi dan pantun
Seni yang dinikmati dengan media penglihatan
(Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan
sebagainya.
Seni yang dinikmati melalui media penglihatan
dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran
wayang,film .
Pembagian seni pun banyak sekali cabang nya
contoh nya saja seni rupa dan seni satra lalu pembagian nya lagi seni rupa yang
berupa trimatra dan dwimatra lalu cabang cabang selanjut nya yang mungkin tidak
ada habis nya saya jelaskan dalam artikel ini ,
Posting Komentar